“Pluk” ...
Satu lagi gulungan kertas di lempar helen ke tempat sampah di sudut meja kamarnya.
Entah sudah berapa kertas yang di lemparinya ke sana hingga tempat sampah itupun tak sanggup menampungnya lagi.
“Aaaaaarrrgghhhh... Kenapa selalu menggodaku,Dasar cowok norak...!!” Gumamnya kesal.
“Huuuffttt.. Sok Cuek,Menyebalkan...! Kau pikir kau itu siapa..?!!“ Gumamnya lagi.
Kembali ia merobek dan meremas kertas kosong yang tak bersalah didepanya.Masih teringat olehnya wajah EL menggoda Thiwie teman sekelasnya tanpa mempedulikanya,yang biasanya..Aaahhhh....


12 Juli 2010
Helen baru menginjakkan kakinya di SMU Dwipa ini.Papa nya yang di pindah tugaskan memaksanya harus pindah sekolah.
“Hmmm... Lumayan bagus juga sekolahnya..“ Gumam Helen.
“Bolehlah.. walau tak sehebat sekolahku yang dulu,tapi mudah-mudahan ada cowok seperti  Rahad di sini.Senyumnya lirih. Rahad cowok ganteng yang di incarnya di sekolahnya yang dulu”
Langkahnya mantap mengikuti langkah Kepala Sekolah yang memasuki sebuah kelas.Langkahnyapun memasuki ruang kelas itu.Ia perhatikan seisi ruang kelas.Matanya tertuju pada seorang cowok yang duduk di bangku nomor tiga ruang kelas.Jantung Helen berdenyut kencang di kala cowok itu tersenyum padanya.Helen membalas dengan senyum semanis mungkin.
“Wah.. aku harus bisa duduk di samping cowok itu” Pikirnya setelah melihat kursi di sebelah cowok itu kosong.
Setelah memperkenalkan diri,Guru mempersilahkan Helen duduk.Dengan mantap Helen menuju kursi kosong di sebelah cowok yang di taksirnya tadi. Tiba-tiba........
“Hup”  Seorang cowok jangkung tiba-tiba duduk di kursi yang dari tadi di incar Helen.
“Hai.. Maaf tempat ini sudah ada yang punya” Kata si jangkung itu.
Ada kesal di hati Helen lalu kemudian beranjak duduk di kursi sebelahnya lagi.
“Aku EL.. EL Arjarwy Abdurahman” Kata si cowok jangkung itu sambil menyodorkan tangan ke Helen sebagai tanda perkenalan.Tapi Helen malah sibuk memperhatikan cowok di samping EL. EL memperhatikan Helen, dan.. “Oh.. Ini Al’Gibran. AL’Gibran Zulkarnaen,teman baikku”
EL memperkenalkan cowok yang di samping itu kepada Helen,AL tersenyum kepada Helen kemudian sibuk kembali memperhatikan guru yang menerangkan pelajaran.
“Cowok yang cuek..!” Gumamnya.. “Aku pasti bisa menaklukannya. Jangan sebut namaku Helena Ruby Ident kalau sampai aku tak bisa menaklukannya..!” Senyum Helen dalam hati, kemudian mengalihkan perhatiannya kepada Guru di depan kelas tanpa memperhatikan EL yang dari tadi nyerocos seperti Beo.

“Tutt..Tuuuuttttttt...............”
BEL istirahat berbunyi.Semua siswa berhamburan keluar kelas seperti  Narapidana  yang baru bebas dari hukuman saja.Helen pun melakukan hal yang serupa.
“Kantin yukk....!” Ajak Thiwie,teman sebangku Helen.
“Hmmm.... Boleh...” Senyum Helen.
Di kantin Helen segera memesan makanan dan duduk di samping Thiwie.Helen menatap meja di depannya.
“Cowok itu lagi..” Gumam Helen sembil terus memperhatikan AL yang sibuk dengan makanannya.Thiwie memperhatikan sahabat barunya itu.
“Itu AL, Ketua Basket Sekolah kita..” Ucap Thiwie
“Kamu suka ya sama dia..?” Kata Thiwie lagi.
Helen yang terpojok Cuma tersenyum kepada Thiwie.
“Tapi sayang dia sudah punya pacar.Tuh ceweknya datang..” Kata Thiwie sambil memonyongkan bibirnya kepada cewek yang menghampiri AL. Helen memperhatikan cewek itu.
“Hmmm.....Cantik juga” Gumamnya.
“Kok aku gak liat dia tadi di kelas..??” Tanya Helen kepada Thiwie.
“Dia anak kelas Dua. Namanya Henny. Keyboardiz Band di Sekolah ini” Jawab Thiwie.
“Sudah berapa lama mereka pacaran..?” Tanya Helen lagi.
“Sejak Henny kelas Satu..” Jawab Thiwie sambil menyantap Bakso di depannya.
“Hmmm.... Baru satu tahun,masih bisa..!” Gumam Helen lirih.
Thiwie menghentikan makanannya karena keselek mendengar kata-kata Helen, kemudian buru-buru minum air.
“Kamu mau merebut AL dari Henny..?” Tanya Thiwie penuh selidik. Helen cuma tersenyum kepada sahabatnya itu.
“Kamu harus bekerja keras untuk itu.Semua orang tahu, AL orangnya begitu setia. Sulit memisahkan mereka. Lihat saja tuh,begitu mesranya..” Thiwie memperingatkan.
Helen memperhatikan kemesraan AL dengan Henny.
“Begitu perhatiannya AL kepada kekasihnya itu. Lihat saja nanti” Jawab Helen.
“Kamu serius..????” Tanya Thiwie tak percaya.
“Jangan sebut aku Helena Ruby Ident,kalau aku tak bisa menaklukan cowok itu” Kata Helen sambil tersenyum.

BEL tanda pulang sekolah berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas. Helen pun keluar bebarengan dengan Thiwie. Di depan kelas Helen melihat AL menuju motornya.
“Ini kesempatanku yang pertama..!” Gumam Helen dalam hati.
“Wie.. aku duluan ya..”  Kata Helen.
Belum sempat Thiwie menjawab, Helen sudah ngeloyor pergi menuju ke arah AL.
“Haii... Mau pulang ya...?” Tanya Helen sambil tersenyum semanis mungkin kepada AL.
“Iya.. Mau aku antar gak..?” Jawab EL yang sudah berdiri di samping Helen.
“Aku gak nanya kamu,tapi AL..!” Jawab Helen kesal. AL hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua.
“AL  sich pulangnya ma purnamanya.Tuh..” Kata EL menunjuk Henny yang datang dengan temannya menuju tempat mereka.
AL memperkenalkan Henny dan temannya kepada Helen,terus memberikan helm yang daritadi di pegangnya kepada Henny.
“Kita balik duluan ya..” Kata AL sambil menghidupkan motor sport nya.
“Gie, Ntar sore jangan lupa ya..!” Kata Henny kepada sahabatnya itu.
“Siiiippp Mak..!” Jawab Egidia.
“kk’ Helen,kk’ EL, balik dulu ya..” Kata Egie. Kasihan Arvan udah nungguin dari tadi..” Pamit Egie.
“Yeeiii.. Pacaran mulu..!” Jawab EL.
“Biariiinnn... Weekkzzz....!” Jawab Egie terus menuju Arvan.

“Kita balik...?” Tanya EL kepada Helen.
“Ini dia.. motorku...!” Ajak EL sambil menaiki motor kesayanganya itu.
“Oouugghh My GOD...!” Helen terbelalak melihat motor EL, Cup tahun’70 pengeluaran nenek moyang Helen barang kali.
“Gak, terimakasih...” Jawab Helen. Apa jadinya Helen naik motor itu, namanya bakal jatuh.
“Ayolah.. Aku anterin..” Kata EL lagi.
“Aku naik Taxi aja..!” Jawab Helen sambil berlalu pergi.
EL mengiringi langkah Helen dengan motor bututnya itu.
“Ayo naik, aman kok....” Kata EL membujuk.
Helen cuek saja walau sudah beberapa kali EL membujuk, ia malah meninggalkan EL dengan Taxi yang sudah di Stop nya.

18 Oktober 2010
Sudah hampir lima bulan Helen mendekati AL, tapi usahanya selalu gagal, malah EL yang tambah mendekatinya. Sudah beberapa cara di pakainya dari memberikan cokelat dan membuatkan cake untuk AL, termasuk mencelakai Henny, tapi selalu gagal. Pernah waktu acara pensi di sekolah, Helen sengaja memutus kabel keyboard Henny agar Keyboard Henny koslet,tapi malah EL yang kesetrum di sana, sampai-sampai rambut EL berdiri dan wajahnya gosong kayak pantat wajan. Atau menyiram Henny dengan air selokan dari atap sekolah, tapi lagi-lagi malah EL yang kena siram. Atau melempar Henny yang di pikirnya saat itu tengah berada di toilet dengan sekarung petasan yang ternyata malah Egidia yang ada di dalam toilet itu dengan wajah pucat pasi ketakutan sampai-sampai gadis itu trauma ke toilet lagi.Pernah juga ia melempar kulit pisang yang membuat  Henny terpeleset dan keseleo, tapi malah membuat Helen semakin dongkol karena AL malah menggendong Henny ke UKS.
“Kamu gak capek kejar AL terus..???” Tanya Thiwie suatu hari kepada Helen.
“Gak,, Sampai aku bisa dapetin dia..!” Jawab Helen mantap.
“Buat apa sich...? Biarkan saja mereka bahagia. Kenapa gak kamu coba saja sama EL yang dari dulu naksir kamu.. “ Kata Thiwie lagi.
“EL............????????????” Kata Helen kaget.
“Iya.. dia pernah bilang padaku bahwa dia suka sama kamu. Dia selalu mendekati kamu tapi kamu selalu cuek dan tak mempedulikanya..” Kata Thiwie menimpali.
“EL, cowok jail itu..? Gak mungkin.. kamu kan tahu aku begitu menyukai AL..” Elak Helen.
“Terus apa yang kau dapat..? AL tak pernah menghiraukanmu, sedangkan EL selalu memperhatikan kamu. Kamu inget waktu EL bela-belain hujan-hujanan hanya untuk mengambilkanmu payung..? EL juga rela di hukum guru karena tugas yang sudah di selesainya ia berikan sama kamu agar kamu gak di hukum..” Kata Thiwie mengingatkan.
Dalam hati Helen membenarkan kata-kata Thiwie. Sudah terlalu banyak yang dilakukan cowok itu untuknya dan EL juga tampan. Tapi Helen terlalu Egois untuk mengakui hal itu.
“Aku hanya menyukai AL...!! EL gak ada apa-apa nya bagiku. Seharusnya sebagai sahabat kau membantuku untuk mendapatkanya...!!!” Jawab Helen dengan nada marah.
“Dengan menghancurkan hubungan orang lain..???? Apa kau tak lihat EL telah berkorban untukmu..???” Kata Thiwie dengan nada kecewa.
“Aku tak pernah meminta EL berkorban untukku, kenapa aku yang harus di salahkan..?!!” Jawab Helen sinis.
“Tapi sekurangnya kau hargai dia, bukan malah menghancurkan hubungan AL..” Kata Thiwie lagi.
“Aku tak menghancurkan hubungan mereka, kenapa kamu ngotot menjodohkan aku dengan EL..? Aku hanya menyukai AL..!!!” Kenapa bukan kamu saja yang sama EL..?!!” Jawab Helen penuh emosi.
“Andai saja ia suka padaku, aku pasti sudah ambil dia. Dimana letak hati nuranimu..?!!!” Kata Thiwie marah.
“Aku gak peduli...!!! Yang aku pedulikan, bagaimana caranya aku mendapatkan AL..!” Jawab Helen mempertahankan argumen nya.
“Ahh.. sudahlah. Aku gak mau berdebat denganmu. Terserah kamu mau melakukan apa saja..” Kata Thiwie menimpali.
Sejak saat itu persahabatan mereka menjadi renggang. Entah sudah berapa hari Helen tak bersama Thiwie lagi.
Suatu hari Helen memergoki Thiwie dan EL begitu akrab bercanda tanpa mempedulikan Helen yang berada di depan mereka dan entah mengapa Helen begitu kecewa. Ia juga tak lagi sibuk mengejar AL, tapi malah diam-diam membuntuti apa saja yang di lakukan EL. Entah mengapa ia begitu marah melihat kedekatan Thiwie dengan EL.

Bunyi pintu kamarnya yang terbuka membuyarkan lamunan Helen. Ternyata adiknya,Aurora Menyepi  yang masuk ke kamarnya. Helen juga tak tahu kenapa adiknya di beri nama Aurora Menyepi. Apa mama nya sewaktu hamil Aurora suka menyepi..? Ah,Entahlah..
“Ya ampuuuunn kk’ Helen kamarnya udah kayak kapal pecah.. “ Sindir Aurora ketika melihat gulungan-gulungan kertas yang berserakan di kamar Helen. Helen cuek saja, tetap sibuk dengan lamunannya.
“ Oia kk’ Helen,tadi aku ketemu kk’ Thiwie di jalan. Dia sama kk’ EL, sepupunya ..” Lanjut Aurora.
“Apa...?? EL sepupunya Thiwie...???”  tanya Helen kaget.
“Iya.. Apa kk’ Helen gak tahu..??”  tanya Aurora.
Ada perasaan lega di hati helen, entah mengapa ia begitu senang. Aurora tidak mengerti dengan sifat kk’ nya yang tiba-tiba begitu bahagia sampai-sampai Aurura tak bisa bernafas karena di peluk dan di ciumi oleh Helen dan Entah mengapa tiba-tiba saja ia berharap pagi segera datang.

Pagi-pagi Helen sudah begitu rapi. Ia sudah tak sabar lagi ingin cepat-cepat sampai di sekolah. Entah mengapa ia begitu ingin melihat EL sampai ia tidak menyadari AL yang jalan di sampingnya. Di depan pintu kelas Helen melihat EL yang berdiri di sana. Jantung Helen berdetak kencang sperti genderang mau perang ( Kayak lagunya Ahmad Dhani aja!) xixixiii..
Helen memberikan senyum manisnya, bahkan teramat manis untuk EL, kemudian memasuki kelas dan menyapa Thiwie. EL bengong melihat gadis pujaanya itu. Yang biasanya cuek, tapi sekarang malah memberi senyum manis untuknya. EL memperhatikan Helen yang asyik ngobrol dengan Thiwie dan sekali-kali melayangkan senyum untuknya. EL masih saja bengong..
Ini cinta EL..... Ini cinta.....

(The END alias TAMAT)

NB : Ini adalah fiktif belaka,Bila ada kesamaan nama atau tokoh pada cerita di atas,itu semata hanya kebetulan saja dan tidak di sengaja, Saya  Egidia Zulka (Bidadari paling cantik) production mohon maaf yang sebesar-besarnya walau sebenarnya memang di sengaja..! Xixixixixiiiiiiii... Piiiisssssss.... :D


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

2 komentar:

Unknown mengatakan...

singgah saja , buku tamu kotak isian tak muncul kurang keatas.

Egidia Zulka mengatakan...

Mgkn loadingnya yg blm full..' skrg jg muncul kox..' Btw thanks udh brkunjung..' ^_^

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Posted by : Egidia Zulka | Design by : Henny Fadilla Ajram | Proudly Power by : Blogger.com