Siang begitu cerah,El arjawy bersandar pada sebuah kursi taman merenggangkan tubuhnya sekedar menghilangkan sedikit rasa lelah
udara yang sejuk membuat El betah berlama-lama disana,
entah kenapa El melihat seorang perempuan cantik mendekatinya,sungguh mempesona rupanya duduk disamping El,
sekujur tubuh El gemetaran baru kali ini ada wanita cantik yang mau duduk bersamanya.
"Midun..."
El tersentak kaget wanita cantik itu wajahnya berubah menjadi putih
"hantu..."teriak El
perempuan itu memukul El dengan gayung yang dibawanya
"kurang ajar kali kau?bilang mak kau hantu"teriak inang Acito sambil terus memukul El
"ampun mak..ampun mak..,lagian mak pakai bedak putih kayak gitu,lah aku kira hantu"kata El membela diri sambil mengelakan pukulan maknya
"eh..pandai kali kau ngomong,ini bedak beras peninggalan nenek moyang,warisan leluhur tau kau, bedak ini yang buat bapak kau tergila-gila pada mak,pada paras mak yang cantik dan mulus ini"jawab inang Acito bangga
El cuma geleng-geleng aja dengar ucapan maknya,dalam hati dia juga mengiyakan kata-kata maknya,buktinya wajah maknya begitu bersih
"eh Midun..katanya kau mau melamar kerja,tapi jam segini mak lihat kau masih tidur"tanya inang
"adulah mak jangan panggil aku Midun,namaku El Arjawy Abdurahman,malulah aku kalau ada temanku dengar mak panggil itu"gerutu El
"apa pula yang kau malukan,nama Midun nama yang bagus,dulu nama itu cuma buat orang-orang yang ganteng,bapak kau saja yang kasih kau nama El"jawab inang
"tapi itu dulu mak,nama itu sekarang nama itu udah jadul,ini jakarta mak,mak harus berpikiran modern dikitlah"jawab El
"eh..enak saja kau kau bilang makmu ini tak modern,aku tau semuanya,monas,ancol,mall dan itu tuh tempat orang manggut-manggut kayak orang gila,apa tu namanya"tanya inang
"diskotik.."jawab El
"iya diskotik "jawab inang
"mak pernah ke diskotik?"tanya El tak percaya
"hehehe..mak cuma lihat di tv"jawab inang Acito cengengesan
"alah emak.."geleng El
"mak aku mandi dulu ya,aku mau interviuw di Restia cafe,mudah-mudahan aku diterima jadi koki disana"kata El sambil beranjak
"udah sana kau mandi"jawab inang Acito
El mengambil handuk dan beranjak menuju kamar mandi,baru beberapa langkah mak Acito memanggil El lagi
"eh Midun..ngomong-ngomong jadul itu apa?makanan kah"tanya inang Acito
toeng... El melongoh ternyata dari tadi maknya tidak tau apa itu jadul
"cewek cantik mak "jawab El asal kemudian melanjutkan langkahnya,Inang Acito cuma manggut-manggut.
Restia cafe.10.00 pagi
El duduk dikursi ruang tunggu tampak diraut wajahnya kegelisahan,
ternyata direstia bukan dia saja yang interviuw ada beberapa pelamar yang lain disana
"El arjawy abdurahman.."sebuah panggilan mengagetkan El
iya saya"jawab El gugup
""silahkan masuk"ucap sekretaris
El melangkah masuk,dia begitu gugup
"Bismilah"ucap El sambil mengenggam saputangan keberuntungan yang diberikan maknya tadi pagi,
maknya bilang saputangan itu pernah menyelamatkan kakeknya yang tertembak waktu perang melawan belanda dulu.
"permisi.."ucap El pada seorang perempuan yang sedari tadi asik menulis dibelakang mejanya
"iya"jawab perempuan sambil melihat El,
El melongo,jantungnya dag dig dug seakan ingin melompat dan entah kenapa begitu banyak penari hula-hula dimatanya
"Rosalinda"ucap El sambil tersenyum
"apa"tanya perempuan itu
lamunan El buyar,penari hula-hula itupun lenyap
"oh maaf "jawab El gugup
"silahkan duduk"ucap perempuan itu mempersilahkan El duduk
El pun menurutinya,
"Helena Ruby Idents"guman El dalam hati setelah membaca papan nama diatas meja Helena
"El Arjawy Abdurahman"tanya Helena
"ya saya sendiri"jawab El
"Anda bisa masak masakan apa saja?"tanya helena
,"sayur asem"jawab El asal,dia sibuk memperhatikan lekuk-lekuk wajah Helena
"cuma itu"tanya Helena
“masak kamu..”jawab El,matanya trus menatap wajah Helena yang cantik
”apa..?”Tanya Helena agak keras
“eh..maksudnya masak apa saja yang ibu mau”jawab El gugup,suara Helena tadi sedikit membuat El kaget.
“ok..saya ingin kamu masak pepes oncom “jawab Helena menantang,kata-kata Helena sontak membuat El kaget,dia tidak menyangka orang secantik Helena memintanya membuatkan pepes oncom bukannya masakan,jepang atau eropa yang sering digandrongi cewek-cewek jaman sekarang
”sanggup?”Tanya Helena lagi
“sanggup “jawab El pasti,Helena mengambil telpon kantornya menekan beberapa nomor,sepertinya dia menyuruh seseorang datang kesitu.
“tok..tok..tok..”pintu ruang Helena diketuk
“silahkan masuk..”jawab Helena,seorang lelaki paroh baya muncul dari balik pintu
“maaf ada apa bu”Tanya lelaki itu,sepertinya lelaki itu yang ditelpon Helena
“oh..pak agus,ini pak salah satu calon koki baru kita,tolong pak agus tes didapur untuk memasak”jawab Helena
“baik buk..”jawab pak Agus
“pak El, pak agus ini koki senior kami,dialah yang akan mengetes anda”kata Helena pada El
“mari ikut saya pak”kata pak agus pada El,setelah lebih dulu mereka berkenalan
“baik..”jawab el
“Permisi bu Helena”kata El lagi,Helena cuma tersenyum manis
“rasain kamu El, aku yakin lelaki sepertimu takkan bisa membuat pepes oncom,xixixi…siapa suruh matamu jelalatan gitu..”guman Helena dalam hati
Beberapa menit berlalu,tepatnya 15 menit kepergian El,pintu ruang kerja Helena kembali diketok,setelah dipersilahkan masuk El muncul dengan sebuah piring ditangannya dengan beberapa pepes oncom diatas piring itu.
“silahkan dicoba”kata El mempersilahkan setelah dia dekat dengan Helena yang sedikit bengong,dia tidak menyangka El bisa secepat itu memasak.
“oh..ya”jawab Helena sedikit kaget
“hmm…cepat juga masaknya”gumam Helena,dia kagum juga
“tapi siapa tau rasanya hancur”gumannya lagi,sepertinya hatinya tak mau menerima,
Helena mengambil sendok,memotong sedikit pepes itu kemudian perlahan mengunyahnya,baru dua kali mengunyah Helena berhenti,rasa enak mengalir di lidahnya,rasanya dia ingin menikmatinya lagi,sendoknya kembali memotong pepes itu memakannya lagi,lagi dan lagi,El cuma tersenyum melihatnya
“oh..maaf”kata Helena,dia baru tersadar diperhatikan El,Helena mengambil minuman diatas mejanya dan menenguknya kemudian mengelap bibirnya lembut dengan tisu
“hmm… makanannya enak,kapan anda mulai bisa bekerja”kata Helena,seperti dia mengakui juga kepintaran El
“saya diterima?”Tanya El tak percaya
“iya..”jawab Helena
“Alhamdulillah..hari inipun saya siap kerja buk”jawab El berbinar,Helena cuma tersenyum melihat tingkah cowok itu
“ternyata dia lucu juga”lirih Helena dalam hati…. Wow..eng ing eng…
“besok anda bisa berkerja”kata Helena lagi
“baik buk.besok saya akan datang”jawab El senang
Setelah berjabat tangan Helena mempersilahkan El pulang
Rumah El,19.00 malam
Setelah makan malam El duduk-duduk didekat kolam renang disamping rumahnya,sekedar mencari angin,El tersenyum wajah Helena menari-nari dimatanya,hmm…El lagi jatuh cinta rupanya,
“sudah nggak sabar mau ketemu kamu lagi Hel”guman El dengan senyuman.
Hayalannya melambung tinggi,memimpikan berlarian dengan Helena disebuah taman,seperti film India saja,xixixi…
Hayalan El terhenti ketika dia melihat Egidia adiknya yang asik duduk dengan laptop didepannya disebuah meja disamping kolam renang,ada keinginan untuk menganggu adiknya itu tapi niatnya urung ketika melihat Egidia begitu serius dengan laptopnya
“hmmm…pasti dia bikin novel lagi”gumannya,El, masih ingat oleh El novel pertama Egidia yang mengegerkan seluruh isi komplek,bayangan saja dia membuat novel horror dengan bermacam setan bergentayangan disebuah pohon besar yang berlatarkan pohon besar didepan komplek,karena novelnya itu warga komplek selalu ketakutan bila melewati pohon itu,sampai-sampai warga berbondong-bondong menebang pohon tak berdosa itu karena takutnya atau cerpennya yang membongkar korupsi kepala sekolah di SMUnya,El kembali tersenyum melihat adik semata wayangnya itu,yang menurutnya agak sedikit aneh,pendiam tapi kadang senyum-senyum sendiri,kadang-kadang bengong sendiri seperti ayam yang mau bertelur.
“hmmm..biarlah dia sendiri dengan hayalnya”guman El lagi kemudian beranjak kekamarnya,sepertinya kantuk tlah menyerangnya.
Restia Café,08.00 pagi
El sudah bersiap dengan peralatan perangnya didapur Restia,hari ini hari pertama dia kerja dan dia tidak mau mengecewakan Helena bos sekalian pujaan hatinya.
“pagi ..”sapa Helena,El cuma tersenyum penari hula-hula kembali menari dimatanya
“halloo…”kata Helena
“iya Manohara..”jawab El sambil tersenyum
“ah..?”tanya Helena
“oh maaf,pagi buk Helena”jawab El gugup,penari hula-hula itu tlah hilang dimatanya
“panggil Helena aja,toh usia kita hampir sama”kata Helena sambil tersenyum
“oh..iya buk..eh Helena “jawab El masih gugup,
“saya pamit dulu ya El,selamat berkerja”senyum Helena
“iya..makasih Helena”jawab El dengan senyuman termanisnya
Dan sejak hari itu El semakin dekat dengan Helena,El selalu membuat pengunjung café terpukau dengan enak masakannya sehingga café Helena semakin ramai,itulah membuat Helena simpaty kepada El dan rasa simpaty itu lama-lama menjadi cinta dihati Helena.
Rumah Helena,pukul:20.00 malam minggu
Ini kali pertama El apel kerumah Helena setelah sudah hampir sebulan mereka pacaran,El memberanikan diri juga datang kerumah Helena setelah mendapat ancaman akan diputuskan oleh gadis itu kalau El tidak kerumahnya malam ini.
“tut..tut..tut..”El menekan bel rumah Helena,seseorang lelaki membukakan pintu,El memperhatikan lelaki itu,kumis tebal menempel dibawa hidung lelaki itu,dia mengenakan baju belang-belang merah seperti pedagang sate madura
“sampean cari siapa?”Tanya lelaki itu, nyali El ciut juga melihat tampang lelaki itu,tapi dia memberanikan diri juga
“mau cari Helena pak,ada?”jawab El gugup
“pak..pak.. emangnya saya ini bapak sampean”jawab lelaki itu galak dan semakin menciutkan nyali El
“ngapain sampean mencari anak saya?”Tanya lelaki itu sambil mempelitir kumisnya,belum sempat El menjawab Helena muncul dibelakang lelaki itu
“hai..El..”sapa Helena manis,
“pa..kenalin ini El,yang kuceritain itu”kata Helena memperkenalkan El sama papanya
“saya El om..”kata El sambil menjabat tangan papa Helena
lelaki itupun menjabat tangan El dan..
“aduh..”teriak El
“knapa El?”Tanya Helena “
“nggak knapa-napa “jawab El sambil mengelus tangan kanannya yang terasa sakit karena diremes kuat sama papa Helena waktu salaman tadi
“ayo masuk..”ajak Helena sambil menarik tangan El masuk kerumahnya
“permisi om..”kata El kepada papa Helena,papa Helena cuma mengangguk sambil pelintir kumisnya yang tebal,diruang tamu Helena memperkenalkan El dengan mamanya
“ma..ini El,yang kuceritakan itu”kata Helena ke mamanya
“oh..ini yang sering kamu ceritakan itu?oh..beta senang sekali”jawab mama Helena,
“alamak manado”guman El dalam hati,setelah mempersilahkan duduk orang tua Helena meninggalkan mereka berdua
“hmm..ini saatnya “guman El,dia sudah tidak sabar ingin bermesraan dengan kekasih hatinya itu,El mengeser sedikit duduknya kehelen dan tiba-tiba..
“kakak..boneka Dinda robek,tolong betulin..hikz..hikz..”regek adik Helena yang masih kecil
“iya sayang sini kakak betulin,bentar dulu ya El”kata Helena,El cuma mengangguk,kesel juga dia dan begitu seterusnya,ketika El mendekati Helena ada aja yang menggangunya,adik Helena bahkan mama dan papa Helena sampai El pamit pulang,apelnya gagal.
Restia café,15.30 sore
El semangat 45,waktunya dia pulang kerja dan dia juga ada janji sama Helena untuk jalan-jalan berdua,tidak lagi adik Helena yang merengek minta betulin bonekanya,tidak ada lagi orang tua Helena yang menganggu mereka”hehehe..”senyum El kemudian buru-buru menganti bajunya karena Helena sudah menunggu
“mari Hel..”kata el sambil membentuk huruf V dipinggangnya isyarat gandengan kepada Helena
“iya bentar dulu”jawab Helena,
“tunggu apalagi?”tanya El bingung,baru selesai El bicara dibelakangnya muncul seorang gadis
“ayo kita pergi”kata Henny
“ayo… nggak apa-apa kan El,Henny bareng kita”tanya Helena minta persetujuan El,El mengangguk berat, hatinya kesal,sahabat Helena ini selalu ikut setiap mereka pergi
“oh ya bentar ya aku ambil tas dulu dikantor”kata Helena lagi kemudian beranjak pergi
“hmmm..sambil menunggu Helena bagaimana kalau kita minum dulu,kebetulan aku ada resep minuman baru”kata El menawari
“hmmm…boleh juga “jawab Henny,El menuju ruang minuman dan kembali dengan dua gelas minuman ditangannya
”silahkan”kata El sambil menyodorkan satu gelas minuman ke Henny
“makasih”jawab Henny kemudian meneguk minumannya
“kok kepalaku pusing ya?”Tanya Henny setelah beberapa teguk meminum minumannya kemudian ambruk tertidur,El cuma tersenyum sepertinya dia memasukan obat tidur keminuman gadis itu,El mengangkat tubuh Henny dan menidurkannya dibangku dibelakang dapur cafe
“satu penghalang tersingkirkan”senyum El,dia tidak mau kali ini kencannya terganggu lagi
“Henny mana El”Tanya Helena setelah selesai mengambil tasnya
“oh..tadi dia pamit pulang,sepertinya dia ada perlu “kata El
“hmm..tidak seperti biasanya dia nggak pamit “kata Helena lirih
“udah jangan dipikirkan lagi,ayo pergi”kata El sambil menarik tangan Helena,sudah tidak sabar berduaan dengan kekasihnya itu,hari itu begitu membahagiakan bagi El,berdua ditaman dengan Helena begitu membuatnya senang seperti film India impiannya
“El…”sebuah suara menganggu kemesraan El
“Thiwie?”kata El gugup sambil memperhatikan gadis itu ditangannya memegang beberapa balon, Thiwie mantan El adalah guru sebuah taman kanak-kanak dan balon itu mungkin buat anak muridnya,Thiwie langsung memeluk El,melihat semua itu Helena jadi cemburu sekaligus marah kerena merasa El berkhianat,kemudian berlari pergi
“Helena.. .”teriak El dia melepaskan pelukan Thiwie,tapi percuma Helena sudah jauh
“dengar ya Wie,aku sudah nggak cinta kamu lagi,tolong jangan ganggu hubungan aku dengan Helena”kata El marah kemudian beranjak pergi baru beberapa langkah dia kembali lagi dan memecahkan semua balon digenggaman Thiwie dengan kesalnya kemudian berlalu pergi
“ada apa sayang..?”Tanya Attar ketika melihat Thiwie bengong
“ah..nggak apa-apa”senyum Thiwie,sebenarnya Thiwie memeluk El karena dia gembira sebentar lagi dia menikah dengan Attar si cermin mysterius,dia cuma ingin memberi tau El karena El sudah dia anggap kakaknya sendiri,
Disisi lain El masih mengejar Helena yang berlari meninggalkannya tapi langkahnya terhenti ketika mendengar sebuah suara memanggilnya
“Ryu..”jawab El,hatinya bergetar,Ryu Richie gadis yang ditaksirnya waktu SMA dulu,dia sampai jungkir balik mengejar cinta Ryu tapi tak pernah dia dapatkan cinta gadis manis itu
“hmm..Ryu masih cantik seperti dulu”guman El dalam hati sambil trus mengagumi Ryu
“kamu lagi mengejar siapa El?”Tanya Ryu setelah El dekat dengannya
“oh..”El baru tersadar dia lagi mengejar Helena untuk memberi penjelasan pada Helena
“oh..maaf Ryu aku permisi dulu”kata El kemudian meninggalkan Ryu yang masih bingung
“Ryu memang menarik,tapi cintaku hanya buat Helena”kata El dalam hati sambil mengejar Helena tapi terlambat Helena sudah berlalu dengan mobilnya dan El cuma terpaku lemes.
Sejak saat itu Helena tidak lagi memperhatikan El,walau beberapa kali El minta maaf dan menjelaskan semuanya,bahkan El sampai sakit karena hujan-hujanan menunggu Helena memaafkannya,Helena tak peduli bahkan ditempat kerjapun dia tidak mau menemui El walaupun dia tidak memecat El kerena bagi Helena masalah pribadi tak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan.
Rumah Helena
“Hel..”sampai kapan kau tidak mau memaafkan El?”Tanya Henny pada sahabatnya itu
“aku nggak mau memaafkan dia,dia sudah berkhianat”kata Helena marah
“sepertinya kamu salah paham deh Hel..”kata Henny lagi
“salah paham apa?jelas-jelas aku lihat dengan mata kepalaku sendiri”kata Helena sambil memelototkan matanya kepada Henny
“Thiwie itu cuma mantannya El,dan sebentar lagi dia juga mau menikah”kata Henny
“dimana kamu tau?”tanya Helena
“Attar tunangan Thiwie adalah sepupuku,dan Thiwie sudah menganggap El sebagai kakaknya sendiri”kata Henny lagi
“benarkah?”Tanya Helena tak percaya
“iya Helena… buat apa aku bohong”jawab Henny,Helena langsung memeluk sahabatnya itu,hatinya bahagia sekali
“sana pangeranmu sudah menunggu,dia sangat mencintaimu walaupun aku kesal karena dia pernah memberiku obat tidur waktu kita mau jalan-jalan dulu”kata Henny kesel
“jadi.dia bilang kamu pulang itu ternyata?”Tanya Helena
“iya..”jawab Henny kesel..
“hahaha..kasihan banget sih kamu sayang,nanti aku pukul dia buat kamu ya”kata Helena menghibur
“beneran?”Tanya Henny berbinar
“iya..”kata Helena sambil memeluk sahabatnya itu
“oh.ya sana El sudah menunggumu” kata henny lagi,Helena kemudian berlari menuju El yang menantinya diteras rumah Helena,Helena mendekati El kemudian memeluk cowok itu,hatinya begitu bahagia begitupun dengan El.
Rumah El, 20.00 malam
Sekarang giliran Helena yang berkunjung ke rumah El buat makan malam bersama,emak dan bapak El sudah tidak sabar mau ketemu Helena ,El menjemput Helena dirumahnya dan kemudian menuju rumah El,dirumah keluarga El sudah menunggu Helena,El jadi malu sendiri karena melihat bapak sama emaknya berpakaian adat batak,seperti mau ada upacara adat aja,tapi El heran melihat Egidia adiknya,baru pertama kalinya bocah itu berdandan hasilnya begitu cantik
“hmm..ini pasti emak yang memaksa egi“guman El dalam hati ketika melihat muka adiknya itu cemberut
“hahaha..ternyata mak bisa juga memaksa bocah itu”senyum El
“oh.ya ini Helena..” kata El memperkenalkan Helena kekeluarganya
“Alamak Midun..jadul kali pacarmu ini”kata emak,sontak kata mak Acito membuat Helena malu dia langsung memperhatikan bajunya,
“maksud makku cantik”kata El setelah melihat Helena ,dia takut Helena merasa malu
“iya maksudku itu,cantik sekali..,kata Midun bahasa gaul orang cantik itu adalah jadul”kata Inang acito lagi,Helena melihat El,El Cuma cengengesan
“masuk-masuk”kata inang,merekapun makan malam bersama,Helena tak perduli lagi walaupun nama El sedikit Jadul”Midun”dia tetap mencintai El dan Elpun tak perduli lagi walaupun papa Helena galak dia akan tetap bertahan demi cintanya pada gadis itu dan pepes oncom selalu menjadi makanan favorit mereka karena pepes oncomlah menyatukan mereka dalam ikatan cinta mereka berdua.
(The END)
0 komentar:
Posting Komentar